Senin, 23 Juli 2012



Mentega vs Margarin, Mana yang menyehatkan?


Mentega vs Margarin
Mentega masih kerap menjadi teman menu harian, dari sarapan hingga waktu makan malam tiba. Mulai menu roti hingga jenis makanan kaya rempah. Mentega merupakan salah satu jenis makanan energi tinggi, dari 100 gram terkandung sebanyak 700 kalori. Selain itu juga limpahan vitamin A sangat diperlukan untuk fungsi kardivaskular.

Untuk membangun tulang yang kuat, mentega juga dapat menjadi pilihan karena kandungan vitamin D. Kandungan lain seperti vitamin E dan selenium juga penting untuk sistem saraf dan kekebalan tubuh.

Namun tahukah Anda bahwa di balik rasanya yang lezat, ternyata tidak semua mentega memiliki kandungan yang menyehatkan?

Dikutip dari Dailymail.com, Prof. Peter Elwood seorang ahli dalam metabolisme lemak mengatakan bahwa banyak varietas mentega yang dikemas dengan zat yang tidak sehat dan bahan kimia berbahaya lainnya, seperti terdapat kandungan lemak tak jenuh disintesis yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Tetapi tidak perlu membuat Anda berhenti untuk mengkonsumsi mentega. Ada cara cerdas memilih mentega yang sehat dan komposisi yang terkandung di dalamnya sehingga Anda dapat membatasi jumlah konsumsi dengan bijak agar seluruh keluarga dapat mengkonsumsi mentega secara sehat.

Benarkah mentega lebih sehat dari margarin?
Mentega seringkali menjadi “kambing hitam” sebagai penyebab kenaikan kolesterol dalam darah kita. Benarkah mentega tak sehat bagi tubuh kita? Akibatnya banyak orang beralih dan menggantikan mentega dengan margarin, karena mereka anggap margin lebih aman daripada mentega.

Mana yang lebih sehat, butter (mentega) atau margarine(margarin)?  Sempat terajdi debat kusir.  Dalam suatu penelitian disebut mentega adalah pilihan yang sehat. Keesokan hari, muncul lagi hasil penelitian yang menyatakan bahwa margarin lebih sehat.

Mentega dibuat dari krim. Jumlah lemak jenuhnya tinggi, tipe lemak yang biasa didapat secara alami di dalam kebanyakan hewan dan beberapa tanaman. Mentega juga memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi. Tingginya jumlah lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan beberapa kondisi, misalnya penyakit jantung.Di lain pihak, margarin terbuat dari minyak sayur yang mengalami hidrogenasi, sehingga bentuknya bisa menjadi padat.

Margarin mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi mengandung banyak lemak tak jenuh yang disebut trans fat (lemak trans). Lemak trans dalam jumlah sedikit ada dalam beberapa produk alami, termasuk mentega. Namun, jenisnya beda dengan lemak trans yang didapat dari proses hidrogenasi.

Lemak tak jenuh yang juga ditemui di dalam minyak seperti minyak zaitun, dipercaya lebih sehat ketimbang lemak jenuh. Akan tetapi, yang namanya lemak trans jauh lebih buruk untuk tubuh dibandingkan dengan lemak jenuh.

Meskipun margarin tidak mengandung kolesterol, lemak trans yang ada di dalamnya bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL, seperti halnya lemak jenuh. Namun, tidak seperti lemak jenuh, lemak trans bisa menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Walau mengandung lemak jenuh dan kolesterol, mentega memiliki beberapa kelebihan gizi dibanding margarin.

Karena dalam mentega banyak
sumber alami yang sehat bagi tubuh Anda. Mentega mengandung vitamin A, D, clan E. Selain itu, mentega juga mengandung lemak trans alami bernama Conjugated Lineolic Acid (CLA) yang berguna untuk mengurangi risiko mengalami obesitas dan membuat tulang menjadi lebih padat.  Selain itu, mentega juga mengandung iodium dan selenium. Yang terakhir adalah salah satu antioksidan penting. Asam lemak yang ada di dalam mentega, glycospingolipids, penting untuk fungsi pencernaan, terutama pada anak-anak.

Tahukah Anda bahwa sesungguhnya mentega itu tidak buruk efeknya bagi kesehatan tubuh kita. Meskipun di dalam kandungan mentega terdapat sumber lemak, tetapi jika kita tahu bagaimana cara mengolah dan membatasi jumlah mentega yang dikonsumsi secara sehat untuk tubuh kita tentunya akan memberikan manfaat bagi tubuh.


Mentega mengandung lemak yang berasal dari hewan dan bersifat alami. Sebab mentega merupakan hasil emulsi sederhana dari lemak susu, protein dan air. Selain itu, metega juga sumber makanan yang kaya akan vitamin A dan mengandung 700 kalori dalam 100 gram-nya. Vitamin A dalam mentega fungsinya untuk menjaga system kardiovaskular dalam tubuh Anda. Di dalam mentega juga terkandung vitamin D yang membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta vitamin E dan selenium yang berfungsi menjaga sistem saraf dan kekebalan tubuh.

Tak hanya itu, kelebihan mentega seperti dikutip Daily Mail, Profesor Peter Elwood menyatakan bahwa mentega dapat membantu melawan kanker, karena mengandung asam lemak anti
kardisiogenik yang terdapat dalam rerumputan yang berasal dari lemak hewan yang berasal dari susu berprotein tinggi.

Nah sebelum Anda mengganti mentega dengan margarin. Karena margarin diproses dengan menambahkan bahan kimia di dalam pembuatannya. Bahkan kandungan lemak jenuhnya dapat menyebabkan risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Menurut tim peneliti Harvard University, Amerika Serikat menyebutkan bahwa margarin mengandung lemak jenuh yang dihasilkan ketika hidrogen dipanaskan sehingga minyak sayur mengeras. Suhu tinggi dalam proses produksi margarin ini berpotensi menghancurkan vitamin E dan nutrisi lainnya.

Selain itu,  margarin juga menggunakan zat pengeras dalam produksinya, semacam nikel dan cadmium. Nikel adalah logam beracun. Paparan nikel berlebih di dalam tubuh berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru dan ginjal. Sedangkan cadmium merupakan zat beracun dari logam berat yang dapat menyebabkan penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi.

Selama ini, margarin sering diklaim sebagai lemak tak jenuh ganda mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 yang tak dihasilkan tubuh. Margarin juga dikata dapat membantu menekan kolesterol dalam darah dan melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular. Benarkah?

Tim peneliti Harvard University mengungkap, margarin justru mengandung asam lemak yang dapat meningkatkan risiko inflamasi dan meningkatkan risiko serangan jantung, dan mengurangi harapan hidup. Konsumsi margarin secara berlebihan dapat memicu penyakit seperti colitis dan arthritis.

Karena itu  konsumsilah mentega dan margarin secara wajar dan tidak berlebihan maka tidak menjadi masalah bagi tubuh Anda. Yang pasti, sekarang Anda sudah tahu dalam mengkonsumsi antara margarin dan mentega dan sudah bisa memutuskan mana yang lebih sehat.
[berbagai sumber, foto:xdesktopwallpaper.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar