Mentega vs Margarin, Mana yang menyehatkan?
Mentega masih kerap menjadi teman menu harian, dari sarapan hingga waktu makan malam tiba. Mulai menu roti hingga jenis makanan kaya rempah. Mentega merupakan salah satu jenis makanan energi tinggi, dari 100 gram terkandung sebanyak 700 kalori. Selain itu juga limpahan vitamin A sangat diperlukan untuk fungsi kardivaskular.
Untuk
membangun tulang yang kuat, mentega juga dapat menjadi pilihan karena
kandungan vitamin D. Kandungan lain seperti vitamin E dan selenium juga
penting untuk sistem saraf dan kekebalan tubuh.
Namun tahukah Anda bahwa di balik rasanya yang lezat, ternyata tidak semua mentega memiliki kandungan yang menyehatkan?
Dikutip
dari Dailymail.com, Prof. Peter Elwood seorang ahli dalam metabolisme
lemak mengatakan bahwa banyak varietas mentega yang dikemas dengan zat
yang tidak sehat dan bahan kimia berbahaya lainnya, seperti terdapat
kandungan lemak tak jenuh disintesis yang meningkatkan risiko penyakit
jantung koroner.
Tetapi
tidak perlu membuat Anda berhenti untuk mengkonsumsi mentega. Ada cara
cerdas memilih mentega yang sehat dan komposisi yang terkandung di
dalamnya sehingga Anda dapat membatasi jumlah konsumsi dengan bijak agar
seluruh keluarga dapat mengkonsumsi mentega secara sehat.
Benarkah mentega lebih sehat dari margarin?
Mentega
seringkali menjadi “kambing hitam” sebagai penyebab kenaikan kolesterol
dalam darah kita. Benarkah mentega tak sehat bagi tubuh kita? Akibatnya
banyak orang beralih dan menggantikan mentega dengan margarin, karena
mereka anggap margin lebih aman daripada mentega.
Mana
yang lebih sehat, butter (mentega) atau margarine(margarin)? Sempat
terajdi debat kusir. Dalam suatu penelitian disebut mentega adalah
pilihan yang sehat. Keesokan hari, muncul lagi hasil penelitian yang
menyatakan bahwa margarin lebih sehat.
Mentega
dibuat dari krim. Jumlah lemak jenuhnya tinggi, tipe lemak yang biasa
didapat secara alami di dalam kebanyakan hewan dan beberapa tanaman.
Mentega juga memiliki kadar kolesterol yang relatif tinggi. Tingginya
jumlah lemak jenuh berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan beberapa kondisi, misalnya penyakit jantung.Di
lain pihak, margarin terbuat dari minyak sayur yang mengalami
hidrogenasi, sehingga bentuknya bisa menjadi padat.
Margarin
mengandung sedikit atau malah tidak ada sama sekali kolesterol, tetapi
mengandung banyak lemak tak jenuh yang disebut trans fat (lemak trans).
Lemak trans dalam jumlah sedikit ada dalam beberapa produk alami,
termasuk mentega. Namun, jenisnya beda dengan lemak trans yang didapat
dari proses hidrogenasi.
Lemak tak jenuh yang juga ditemui di dalam minyak seperti minyak
zaitun, dipercaya lebih sehat ketimbang lemak jenuh. Akan tetapi, yang
namanya lemak trans jauh lebih buruk untuk tubuh dibandingkan dengan
lemak jenuh.
Meskipun
margarin tidak mengandung kolesterol, lemak trans yang ada di dalamnya
bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL, seperti halnya lemak jenuh.
Namun, tidak seperti lemak jenuh, lemak trans bisa menurunkan kadar
kolesterol HDL (kolesterol baik). Walau mengandung lemak jenuh dan
kolesterol, mentega memiliki beberapa kelebihan gizi dibanding margarin.
Karena dalam mentega banyak
sumber
alami yang sehat bagi tubuh Anda. Mentega mengandung vitamin A, D, clan
E. Selain itu, mentega juga mengandung lemak trans alami bernama
Conjugated Lineolic Acid (CLA) yang berguna untuk mengurangi risiko
mengalami obesitas dan membuat tulang menjadi lebih padat. Selain itu,
mentega juga mengandung iodium dan selenium. Yang terakhir adalah salah
satu antioksidan penting. Asam lemak yang ada di dalam mentega,
glycospingolipids, penting untuk fungsi pencernaan, terutama pada
anak-anak.
Tahukah
Anda bahwa sesungguhnya mentega itu tidak buruk efeknya bagi kesehatan
tubuh kita. Meskipun di dalam kandungan mentega terdapat sumber lemak,
tetapi jika kita tahu bagaimana cara mengolah dan membatasi jumlah
mentega yang dikonsumsi secara sehat untuk tubuh kita tentunya akan
memberikan manfaat bagi tubuh.
Mentega
mengandung lemak yang berasal dari hewan dan bersifat alami. Sebab
mentega merupakan hasil emulsi sederhana dari lemak susu, protein dan
air. Selain itu, metega juga sumber makanan yang kaya akan vitamin A dan
mengandung 700 kalori dalam 100 gram-nya. Vitamin A dalam mentega
fungsinya untuk menjaga system kardiovaskular dalam tubuh Anda. Di dalam
mentega juga terkandung vitamin D yang membantu pertumbuhan tulang dan
gigi serta vitamin E dan selenium yang berfungsi menjaga sistem saraf
dan kekebalan tubuh.
Tak
hanya itu, kelebihan mentega seperti dikutip Daily Mail, Profesor Peter
Elwood menyatakan bahwa mentega dapat membantu melawan kanker, karena
mengandung asam lemak anti
kardisiogenik yang terdapat dalam rerumputan yang berasal dari lemak hewan yang berasal dari susu berprotein tinggi.
Nah
sebelum Anda mengganti mentega dengan margarin. Karena margarin
diproses dengan menambahkan bahan kimia di dalam pembuatannya. Bahkan
kandungan lemak jenuhnya dapat menyebabkan risiko penyakit jantung
koroner dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Menurut
tim peneliti Harvard University, Amerika Serikat menyebutkan bahwa
margarin mengandung lemak jenuh yang dihasilkan ketika hidrogen
dipanaskan sehingga minyak sayur mengeras. Suhu tinggi dalam proses
produksi margarin ini berpotensi menghancurkan vitamin E dan nutrisi
lainnya.
Selain
itu, margarin juga menggunakan zat pengeras dalam produksinya, semacam
nikel dan cadmium. Nikel adalah logam beracun. Paparan nikel berlebih
di dalam tubuh berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru dan ginjal.
Sedangkan cadmium merupakan zat beracun dari logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit serius, seperti tekanan darah tinggi.
Selama
ini, margarin sering diklaim sebagai lemak tak jenuh ganda mengandung
asam lemak omega 3 dan omega 6 yang tak dihasilkan tubuh. Margarin juga
dikata dapat membantu menekan kolesterol dalam darah dan melindungi
tubuh dari penyakit kardiovaskular. Benarkah?
Tim
peneliti Harvard University mengungkap, margarin justru mengandung asam
lemak yang dapat meningkatkan risiko inflamasi dan meningkatkan risiko
serangan jantung, dan mengurangi harapan hidup. Konsumsi margarin secara
berlebihan dapat memicu penyakit seperti colitis dan arthritis.
Karena
itu konsumsilah mentega dan margarin secara wajar dan tidak berlebihan
maka tidak menjadi masalah bagi tubuh Anda. Yang pasti, sekarang Anda
sudah tahu dalam mengkonsumsi antara margarin dan mentega dan sudah bisa
memutuskan mana yang lebih sehat.
[berbagai sumber, foto:xdesktopwallpaper.com]
Link Sumber Berita : http://bakeryindonesia.co.id/mentega-vs-margarin-mana-yang-menyehatkan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar